Buruh Pabrik Microsoft dan Apple di Cina Bekerja 80 Jam per Minggu
Tragis Buruh Pabrik Microsoft dan Apple di Cina Bekerja 80 Jam per Minggu

Laporan terakhir menunjukkan, dalam upaya menggenjot produksi yang terus ditingkatkan untuk gadget terbaru, agar dapat memenuhi permintaan pasar memberikan dampak mengejutkan yang bersifat negatif pada pekerja di negara-negara seperti Cina. Buruh dipaksa untuk bekerja lebih dari 80 jam per-minggu dan dalam hal upah hanya dengan 52 sen per jam. Buruh menjadi pihak yang tidak dapat berbuat banyak dan telah diperlakukan semena-mena oleh pengusaha.
Laporan ini juga menyebutkan, setelah penyelidikan selama tiga-tahun diketemukan hasil : pekerja
diperlakukan seperti tahanan dan dengan fasilita kamar asrama yang
sangat tidak layak, mereka hanya tidur di atas papan kayu lapis kecil
dan harus membeli makanan mereka sendiri dan kasur.

Dikatakan pekerja dibayar 65 sen per jam, "yang jatuh ke upah dibawa pulang dari 52 sen setelah dipotong untuk makanan pabrik".
Laporan ini menemukan bahwa para pekerja tidak memiliki hak dan dilarang berbicara, mendengarkan musik atau menggunakan kamar mandi selama jam kerja. Pekerja yang melakukan kesalahan dipaksa untuk membersihkan kamar mandi.
Ruang Tidur Buruh

Menu makanan Buruh Cina
"Sepertinya kita hidup hanya untuk bekerja Kita tidak bekerja untuk hidup.. Kita tidak hidup kehidupan, hanya bekerja," kata pekerja.
Pabrik komputer membuat tikus untuk Microsoft dan produk untuk perusahaan seperti Hewlett-Packard, Best Buy, Samsung, Foxconn, Acer, Logitech dan Asus.

Bahkan dugaan pelecehan seksual terhadap pekerja wanita oleh penjaga keamanan.
Perusahaan-perusahaan
teknologi teratas telah membiarkan kondisi pekerja yang sangat buruk,
sarana serta prasarana dengan kondisi yang sangat-sangat buruk.
Seharusnya mereka dapat berbuat untuk menekan para vendornya di Cina.
Coba anda lihat photo-photo yang ada dalam posting ini, sangat tragis bukan ?, banyak pekerja sampai tertidur karena kelelahan.
Para
pekerja tidak diperlakukan sebagaimana seharusnya. Perusahaan, tidak
dapat hanya memaksa pekerja untuk terus bekerja untuk alasan
meningkatkan kapasitas produksi pabrik. Hak-hak mereka juga sangat
penting di perhatikan.